Ayah,,,,,
Diseberang alam dan dunia yang berbeda, Ananda rindu
dikehadiranmu.
Dengan alunan lagu sendu tentang ayah mengingatkanku pada
kenangan saat kita bersama dengan alam yang sama.
Bagaimana bisa mungkin bisa terulang setelah sekian lama
kepergianmu untuk alam yang berbeda.
Ayah,,,,
Dimanakah aku bisa menemukan sosok pribadi seperti Ayah,,
Dalam hening sepi ku rindu,,kerinduan tinggal kerinduan,yang
tinggal hanya penderitaan yang datang silih berganti,,
Bagaimana Ananda harus menyikapi semua ini,setelah ayah
mengakhiri semua dengan tatapan kosong dan jabatan tangan erat pada bunda yang
tinggal hanya seorang tuk anak-anakmu.
Ayah,,,,
Aku menangis seorang diri,,,
Melewati hari-hari yang berlalu yang tiada seindah dulu, bila
mana Ayah datang dalam bunga tidur untuk pertemuan yang sejenak.
Untuk Ayah tercinta,,,
Kutuliskan sebuah surat hanya untukmu. Dapatkah Ayah tau apa
yang ada dalam hatiku saat ini.
Ayah,,,,,
Telah ku coba untuk tetap tegar namun aku rapuh ketika akan
melewati rintangan yang penuh duri itu..
Ayah,,,
Taukah dalam hati dan pikiranku ini “Keluarga dan keluarga
“,,,
Ayah,,,,
Andaikan sosokmu hadir dalam hidup kami saat ini, mungkin tak
sesulit sekarang ini.
Ayah yang terindah,,,
Ayah yang terbaik,,,
Ayah,,,,
Saat ini 27 April 2011, 13:00 Wib genap kepergianmu yang
kedelapan tahun,,,
Teringat detik-detik kepergimu di masa itu,,,
Memandangi dengan mata indah yang layu penuh air mata seakan menyampaikan sesuatu padaku.
Memandangi dengan mata indah yang layu penuh air mata seakan menyampaikan sesuatu padaku.
Amanat yang Ayah sampaikan sebelum kepergian selamanya dan
takkan pernah kembali .
Akan ku lakukan dan
berakar dalam sanubariku..
Hingga waktu yang menjawab semuanya…
Ayah,,,,
Ananda berjanji” Akan Kulakukan dan Kubuktikan semua itu”