Aku mulai ragu ketika ada yang lain yang akan
mendekat padaku. Aku kecewa dan marah ketika aku mengetahui Frans membohongiku
dimalam itu. Malam yang penuh dengan keramain, canda tawa
anak lajang dimalam itu. Betapa bodohnya aku hingga aku tak mampu lagi membendung rasa amarahku pada
Frans. Disaat aku menghubunginya dengan
rasa cemburu yang yang bergejolak disanubari tertanam didalam perasaan
ketika aku melihatnya bersama perempuan
lain yang diikutinya dari belakang.” Ra dimana Frans?” itu Tanya seorang teman lelakinya padaku.
Hingga aku menjawab “maaf aku tidak tau
dimana dia” hubungi saja ke Hp nya dia
itu jawabku, tapi tunggu sebentar
yah aku akan hubungi dia dulu, dengan seriusnyaaku mencari nama Yaaaaq/1 di Hp milikku.tuuuuuuutttttttttttt,,,,,ttttuuuuuttt,tttttuuutt,,,ttuuuttt
terdengar dengan pertanda panggilan
tersambung lama dijawab hingga akhirnya terdengar suara dan tertawa yang bisa
ditebak senang penuh canda tawa.
Saat itu Frans
menjawab telponku dengan suasana terkekeh
sambil berucap “ Ada apa ?”. sungguh aku terkejut kenapa dia bertanya
seperti itu padaku. Apa aku salah mengetahui keberadaannya itulah pertanyaan
yang membelenggu perasaan kecewaku . Aku mencoba untuk tetap tenang tapi tak mampu oleh
situasi seperti itu lalu aku jawab” ngomongnya kok seperti itu? Lagi-lagi ada jawaban atas pertanyaan aku”. Emosiku
semakin memuncak saat pertanyaanku dihiraukan oleh dia hingga akhirnya aku
berkata” Cepatlah itu aku ada penting sama dirimu” jawabnya ia sebentar lagi.
Dengan rasa kecewa aku memutuskan pembicaraan padanya.
Detik, menit pun
berlalu begitu saja batang hidung seorang Frans tak kunjung Nampak oleh mata
sayu dan rasa kecewa yang menanti
kedatangannya. Hingga kuputuskan untuk
menghubunginya kembali nada yang sama terdengar oleh telingaku. Lama untuk
dijawab terdengar suara pertanda
pangilan dari aku terjawab dengan tertawa
yang sama ketika aku menelpon dia sebelum panggilanku yang kedua untuknya.
Semakin kecewa atas sikapnya padaku. Aku mengawalinya dengan pertanyaan “abng
dimana? Ko lama kali datangnya?” dia menjawab sambil terkerkeh Iya,,iya ada
apa,aku jawab dengan” cepatlah itu aku maw ngapus photo yang tadi” itu pintaku
padanya. Dengan jawaban yang singkat dia bilang” iya ntr lagi aku antar”.
Panggilan terputus olehku. Perasaanku semakin kecewa ketika pembicaraan itu
Frans tidak ada sapaan dengan kata “Ade atau Sayang”. Dianggap apa aku sama
dia, itu yang terlintas di otakku.
Hal yang sama terjadi
lagi tak kunjung datang. KECEWA kembali
meliputiku disaat hal itu terulang tuk keduakalinya. Selalu dan selalu seperti
itu tak pernah ada perubahan.
Kuputuskan menghubunginya kembali utuk terakhir kalinya
dan mencoba untuk berbesar hati dan mengerti dia walau aku tau aku kecewa
dengan sikapnya yang seperti itu. Mungkin cara menyayangi atau penyampain
rasa sayang aku padanya tak sesuai
dengan apa yang dia mau dari aku.
Ttuuutttt,,,,tttuuuuutt,,,,,ttttuuuutt
kembali nada itu menyemarakkan keheningan dimalam itu. Sapaan pertama dengan
kalimat “Hallo, Iya de sebentar lagi”katanya. Dengan keceriaan dan pengertian aku
bertanya tentang keberadaannya,dia menjawab” iya de aku lagi ditempat ade aku (
sembari tertawa kecil ) nanti aku kabari ade itu pintanya padaku”, kembali aku
bertanya kenapa” kok gak dari tadi
bilangnya, ya sudahlah. Telpon terputus kembali.
Kecewa dan marah dua kata untuknya saat itu.
Malam disaat aku akan mengakhiri kegiatan dan akan istrahat sejenak aku
berpikir dan bertanya pada diriku sendiri” Kenapa dia seperti itu?” Apa yang
membuat dia seperti itu, mungkinkah ini salahku atas sikap diriku yang tak bisa
seperti yang dia mau?”. Lama mata ini terpejam oleh rasa cemburu yang
menghantui perasaanku. Selirik doa kupanjatkan atas apa yang aku jalani dan berharap semuanya baik aku akhiri dengan
kata “AMIN”
Malampun
berlalu hingga esok harinya tiba. Frans kembali menghubungi aku dan berusaha untuk menyakinkan perasaanku atas
rasa kecewa dan marahku padanya. Aku belum bisa menerima alasan yang Frans
berikan padaku saat itu. Alasan
yang benar-benar membuatku naik darah
atas sikapnya. Dia bilang ada yang lucu ketika mereka lagi cerita dan disaat
itu pula aku menghubungi dirinya itulah sebabnya dia terkekeh saat menelponku.
Kututurkan rasa kesalku padanya saat kejadian itu,bagaimana mungkin tertawa dengan suasana hening waktu aku telpon, itu tanyaku
padanya. Dia menjawab dengan seribu macam alasan untuk meyakinkanku agar aku
tak lagi kecewa dan marah padannya. Berusaha mencari setiap sela agar tak larut
dalam emosiku.
Tiba-tiba
aku mengatakan padanya” Apa susahnya bilang kalau dirimu itu lagi tempat
saudarmu?” kalau aku sudah dapatkan jawaban seperti itu mungkin aku tidak akan
menelpon atau menghubungi dirimu berkali-kali. Aku sadar aku takkan mungkin
melarang kamu bergaul dengan siapapun
termasuk perempuan lain karena itu adalah hakmu. Tapi satu hal yang harusdi ingat aku butuh
kejujuran dari dirimu itu kataku padanya.Terdiam dan yang ada adalah kata maaf
darinya. Terlanjur kecewa hingga berat tuk terima maaf darinya.
Selang
beberapa hari kutenangkan perasaanku, kucoba tuk terima maaf dan kekurangan
yang ada pada dirinya. Dan berpesan untuk tak lagi seperti itu.
Catatan :
“ Katakana apa yang sebenarnya
terjadi dengan jujur apa adanya itu akan
membuat pasangan kamu untuk tetap mengerti kamu. Jangan pernah mencoba untuk
membuat pasangan kamu kecewa dengan kebohongan yang mungkin menurut kamu benar
pada saat itu karena berbohong kepada pasangan kita sama saja kita melukai
perasaan dan kepercayaannya pada kita , jika suatu saat kebohongan yang kita
lakukan terkuak kembali sulit rasanya untuk memulai dari titik awal permulaanya
untuk percaya kembali kepada orang yang melakukan kebohongan dengan kita dan
mungkin sekali,dua kali masih kita maklumi tapi tidak untuk ketiga kalinya.”
“Disaat Kamu melakukan
sesuatu yang tidak diiingin oleh pasangan kamu sendiri, disaat itu pula
kamu memberikan peluang kepada pasangan kamu untuk melakukan segala sesuatu
yang tidak kamu inginkan”
“ Usahakan disetip pembicaraan
itu ada Kata sayang, Karena itu akan membuat
hati pasangan kita sedikit terobati dari apa yang kita lakukan”.