"Lakukan apa yang bsa kamu lakuakan hari ini jangan tunggu hari esok. Sebab janganlah kamu kwatir akan hari esok sebab hari Esok mempunyai kesusahaannya sendiri"

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 27 April 2011

1 komentar

Surat untuk "Ayah"


Ayah,,,,,
Diseberang alam dan dunia yang berbeda, Ananda rindu dikehadiranmu.
Dengan alunan lagu sendu tentang ayah mengingatkanku pada kenangan saat kita bersama dengan alam yang sama.
Bagaimana bisa mungkin bisa terulang setelah sekian lama kepergianmu untuk alam yang berbeda.
Ayah,,,,
Dimanakah aku bisa menemukan sosok pribadi seperti Ayah,,
Dalam hening sepi ku rindu,,kerinduan tinggal kerinduan,yang tinggal hanya penderitaan yang datang silih berganti,,
Bagaimana Ananda harus menyikapi semua ini,setelah ayah mengakhiri semua dengan tatapan kosong dan jabatan tangan erat pada bunda yang tinggal hanya seorang tuk anak-anakmu.
Ayah,,,,
Aku menangis seorang diri,,,
Melewati hari-hari yang berlalu yang tiada seindah dulu, bila mana Ayah datang dalam bunga tidur untuk pertemuan yang sejenak.
Untuk Ayah tercinta,,,
Kutuliskan sebuah surat hanya untukmu. Dapatkah Ayah tau apa yang ada dalam hatiku saat ini.
Ayah,,,,,
Telah ku coba untuk tetap tegar namun aku rapuh ketika akan melewati rintangan yang penuh duri itu..
Ayah,,,
Taukah dalam hati dan pikiranku ini “Keluarga dan keluarga “,,,

Ayah,,,,
Andaikan sosokmu hadir dalam hidup kami saat ini, mungkin tak sesulit sekarang ini.
Ayah yang terindah,,,
Ayah yang terbaik,,,
Ayah,,,,
Saat ini 27 April 2011, 13:00 Wib genap kepergianmu yang kedelapan tahun,,,
Teringat detik-detik kepergimu di masa itu,,,
Memandangi dengan mata indah yang layu penuh air mata seakan menyampaikan sesuatu padaku.
Amanat yang Ayah sampaikan sebelum kepergian selamanya dan takkan pernah kembali .
Akan ku lakukan  dan berakar dalam sanubariku..
Hingga waktu yang menjawab semuanya…
Ayah,,,,
Ananda berjanji” Akan Kulakukan dan Kubuktikan semua itu”

Selasa, 12 April 2011

0 komentar

Persembahan Rindu Untukmu "SAYANG"



Sayang,,,,,
Seperti  bumi merindukan turunya hujan…
Sayang,,,,
Seperti induk burung merindukan anaknya…
Itulah yang kuraskan saat hauh dari pelukan dan pandanganmu..
Jauh didasar hati…
Bergelora di jiwa ingin datang tuk melepas rindu..
Rindu yang telah lama hilang yang temani hari berlalu..
Kerasnya ombak yang mampu menghempaskan batu karang..
Kuatnya angin yang mampu terbangkan dedaunan…
Tapi aku aku tak mampu menghilang dari cinta dan sayangmu.
Aku tak kuat bila harus jauh dari hati dan cintamu.
Disaat kesendirianku malam ini,,
Kugoreskan rasa rindu yang terdalam kupersembahkan hanya untukmu..
Adakah dirimu rasa….
Adakah rindumu untukku…
Adakah dirimu ingat aku..
Adakah dirimu perhatikan saat aku tak ada dipandanganmu…
Menghilang,,,Menjauh darimu..
Bukan berarti aku tak perhatikan dirimu..
Aku ingin dikau memulai kembali dari awal kisah ini..
Benarkah itu…
Ingin rasanya terbang sejenak tuk gapai tangan hangatmu..
Apa daya terwujud dalam hayal..
Hanya memori saat-saat bersamamu..
Ingin rasanya dirimu hadir dalam tidurku,,
Temani malamku hingga aku terjaga dari mimpi indah yang temani tidurku..
Adakah dirimu rasa….
Salahkah aku dengan apa yang aku pilih saat ini…
Mungkin membuatku kecewa,,,
Tapi ini semua aku lakukan karena dirimu yang memulai..
Belajar dari apa yang aku dapat saat bersamamu..
Maaf jika ini membuatku kecewa,,
Bukan maksud tuk nyakiti perasaan terdalammu unuk diriku.
Aku ingin dikau merasakan apa yang aku rasakan,,
Saat dirimu melakukan seperti apa yang kulakukan saat ini,,
Dan aku ingin kejujuran dari semuanya..
Aku tak ingin dirimu seperti kupu-kupu diantara bunga-bunga..
Disaat bunga itu akan mekar,,
Kupu-kupu itu datang tuk hisap madu dari bunga itu
Dan akan terbang jauh meninggalkan bunga..
Seperti tebu,,,
Habis manis sepah dibuang,,,
Aku tak inginkan itu,,,
Aku tak ingin seperti langit dan bumi yang tak pernah menyatu.
Aku dan Dirimu seperti lilin mungil ditenah gelapnya  malam,,,
Rela Tuk Sebuah Terang yang indah yang mampu pecahkan gelap..
Tak Peduli apapu yng terjadi demi sebuag cahaya Indah…

"AYAH"


Puji Tuhan,,,,,
Hari ini kulalui dengan baik dan hampir semua sempurna. Meski akhir dari hari yang kulalui tak sesempurna yang orang inginkan.
Ingin hari esok lebih indah lagi dari apa yang tercapai saat ini. Sebuah  komitmen yang  selalu mengalir dari sanubari sepanjang waktu.
Setiap kaki yang terlangkahkan oleh waktu selalu tertanam amanat sang Ayah yang selalu sayang sebelum kepergiannya yang tak akan pernah kembali lagi.
                AYAH
Terngiang indah sosok yang dulu pernah bersama akan perhatian, didikan, juga sayangmu.
Kini tak lagi kurasakan kehangatan dari semua sayangmu.
Setelah semua kisah itu berlalu dan tertutup rapat-rapat oleh berlalunya waktu.
Tak terasa sudah mendekat angka tujuh tahun berlalu.
 Itu artinya tujuh tahun sudah  kepergianmu untuk selamanya,

Terpaku aku saat aku mengurai detik-detik kepergianmu..
Ayah pandang wajahku dengan mata yang tak lagi mampu menatapku.
Sekuat tenaga ayah sentuh ananda dengan jemari lemas tak berdaya,,
Ayah amati wajah bunda berderai air mata  menyaksikan hari itu.
Ayah usap air mata bunda..
Ayah salam tangan bunda…
Sembari berkata “ Aku Pergi N” ,” Aku titip anak-anak”, “ Yang sabar,Kuat juga Tegar”.
Ayah terpaku lemah…
Ayah hembuskan untuk terakhir kalinya,,
Hembuskan semua rasa sakit agar tak ada lagi beban…
Semua berakhir dengan kepergianmu..
Sakit menyaksikan semuanya..
Mengapa terjadi..